Sesuai dengan Intruksi Presiden Nomor 6/2009 tentang pengembangan
ekonomi kreatif. Konsep ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep baru
yang menyinergikan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan pada
Iptek serta sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor utama dalam
kegiatan ekonomi. Ekonomi kreatif dapat mendatangkan dua keuntungan
secara bersamaan, yaitu pertumbuhan ekonomi yang pro rakyat dan juga
penguatan identitas budaya lokal yang memperkaya identitas nasional
secara nyata.
Dengan demikian keragaman adat dan budaya yang
dimiliki bangsa Indonesia akan menghasilkan produk yang sangat khas
karena ada sentuhan etnik dan kultur yang berbeda. Produk yang khas,
unik dan memiliki nilai seni yang tinggi adalah modal utama bangsa kita
untuk menyaingi produk buatan luar negeri. Akan tetapi sungguh
disayangkan fenomena yang terjadi berbanding terbalik, bangsa kita
sendiri lebih menyukai produk luar negeri dan bangsa asing menyukai
produk bangsa Indonesia. Namun kita harus berbangga karena batik telah
melanglang dunia karena kekhasannya dan keunikannya yang merupakan
salah satu produk kreatif berbasis budaya bangsa yang menjadi andalan
untuk menghasilkan devisa.
Produk tekstil kita menyumbangkan
devisa mencapai Rp 50 triliun ke kas negara. Batik adalah bagian dari
industri tekstil, dan kapasitasnya bisa digenjot hingga empat kali
lipat. Jangan gengsi, kita harus bangga produk dalam negeri telah
dikenal di kalangan dunia. Bukan hanya batik, ukiran bali juga memenuhi
pameran di luar negeri. Selain itu juga sepatu Cibaduyut menyaingi
sepatu dengan merk Ripcurl, Nevada, Nike dll. Untuk menggalakkan
kecintaan akan produk dalam negeri Departemen Perdagangan RI dibawah
pimpinan Mari Elka Pangestu kini mulai gencar mengangkat isu-isu
ekonomi kreatif.
Hal yang menarik dapat kita lihat pada interior
kereta api dimana seluruh sandaran kepala dari kursi dilapis kain
penutup yang bagian belakang dari kain sandaran kepala itu tertera
tulisan “Memakai Produk Sendiri Bukti Kemandirian Bangsa”. Slogan itu
merupakan salah satu cara untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya
memupuk kecintaan kita pada produk dalam negeri kalau bukan kita siapa
lagi.
Pengembangan program Ekonomi Kreatif Indonesia dapat
dijadikan sarana yang ampuh untuk melancarkan perang pencitraan melawan
demikian banyak brand internasional yang menyerbu pasar Indonesia
sehingga diharapkan mampu membongkar konsep berpikir masyarakat yang
bangga akan produk luar negeri khususnya khalayak sasaran menengah atas
berbalik menjadi bangga menggunakan produk dalam negeri. Bila rasa
bangga akan produk dalam negeri mulai tumbuh, maka tidak akan sulit
mengajak publik untuk membeli produk dalam negeri.
Namun yang
terpenting bukan hanya slogan-slogan cinta produk dalam negeri saja
yang harus didengung-dengungkan namun diperlukan adanya suri tauladan
dari para pemimpin bangsa untuk selalu menggunakan produk dalam negeri.
Tak
ada yang patut disalahkan, bangsa kita yang dominan menyukai brand
internasional karena kualitas sebanding dengan harganya, selain itu
produk dalam negeri melulu tradisional, kuno, dan tidak mengikuti
perkembangan jaman. Tampaknya kita masih sering terjebak oleh perangkap
konsep budaya tradisional, bahwa untuk merepresentasikan ke-Indonesiaan
harus menggunakan ornamen tradisional, pakaian tradisional, secara
eksplisit dan langsung dan kita telah melupakan kemampuan nenek moyang
kita yang secara kreatif mampu menciptakan pemahaman baru akan
keindonesiaan yang beragam dan dinamis.
Mulai saat ini kita
harus bertindak dengan cara bangga menggunakan produk dalam negeri.
Negara untung, bangsa semakin bangga, Indonesia pun jaya. Kita harus
berani berperang buktikan bahwa produk buatan putra bangsa juga
berkualitas. Melalui ekonomi kreatif yang mandiri kita dukung program
pemerintah untuk memajukan Indonesia karena kita yakin “INDONESIA PASTI
BISA”.
Dengan meningkatkan pengembangan ekonomi kreatif akan
memberikan kontribusi yang signifikan dalam produk domestik bruto (PDB)
Indonesia, menciptakan lapangan pekerjaaan serta merupakan salah satu
upaya pemberdayaan UKM, sehingga pada akhirnya akan membangun nation
brand untuk Indonesia yang menempatkan bangsa Indonesia sebagai bangsa
yang kreatif.
Disinilah sangat dibutuhkan peran serta seluruh
komponen bangsa untuk menggalang gerakan “ Aku Cinta Indonesia”. “Where
there is a will, there is away”, dimana ada kemauan pasti akan adak
jalan keluar. Sebagai bangsa yang kuat, dengan memajukan ekonomi
kreatif dan bangga produk dalam negeri kita perkuat jati diri bangsa di
mata dunia. Dengan prinsip itu, pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi
dan stabilitas ekonomi pun akan semakin kokoh sehingga kesejahteraan
rakyat akan merata dan pengangguran dapat dikurangi serta angka
kemiskinan dapat ditekan. “nothing impossible”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar